Rabu, 05 Juni 2013

Kebaikan Semu

Ibu Nining adalah seorang warga Indonesia yang sudah menetap lebih dari sepuluh tahun di Riyadh (Saudi Arabia) karena ikut Suaminya seorang Pribumi. Suatu ketika saat berkunjung ke rumah mertua diluar kota Riyadh. Beliau diperkenalkan dengan pembantu tetangga mertuanya. Sebut saja namanya Yuyun. 

Baru kenal  satu hari Yuyun sudah menceritakan kalau dia punya pacar orang Yaman yang berjanji akan menikahinya kalau Yuyun pulang cuti nanti. kebetulan Yuyun, janda yang mempunyai anak 2. Yuyun menceritakan betapa baik si Yaman pacarnya itu, suka memberi Indomie, Pulsa, dan uang jajan. 


Yuyun juga menceritakan kalau si Yaman itu suka masuk secara diam-diam Ke kamarnya, kalau majikannya sudah tidur. Majikan Yuyun cuma berdua, Sepasang suami isteri yang sudah tua.  Wahh….ternyata si Yuyun ini nekat juga. Ngapain aja hayohh…?? kalau sudah berduaan di dalam kamar? tidak mungkin kan cuma maen pasir…he he he..!

Ibu Nining sudah mewanti-wanti supaya Yuyun tidak melakukan perbuatan bodoh itu. Di Saudi kan yang namanya pacaran tidak diperbolehkan, kalau ketahuan bisa dihukum. Omongan itu tidak digubrisnya, setiap hari masih memasukkan si Yaman ke kamarnya. 

karena didalam kamar tidak cuma main pasir,lama-lama masuk angin juga. Ketika kandungannya menginjak 4 bulan, si Yaman kabur entah kemana. Tinggalah Yuyun dengan perut buncitnya. Masih untung majikan Yuyun baik hati. Yuyun cepat2 dipulangkan ke Indonesia, karena kalau sampai melahirkan Di Saudi tanpa ada surat nikah resmi, Yuyun bersama bayinya bisa dijebloskan ke penjara. 

Selamatlah Yuyun dari hukuman cambuk karena kebaikan hati majikannya. Itu kalau pas kebetulan majikannya baik hati! pembantunya hamil cepat2 dipulangkan untuk menyelamatkan pembantunya. Coba kalau majikannya yang tidak mau mengerti. Mengetahui perut pembantunya yang tiba2 melendung tanpa ketahuan tukang pompanya, boro2 dipulangkan, malah kalau gak diserahkan ke kantor polisi, bisa-bisa malah langsung di buang di kolong jembatan layang! he he he...

Yuyun telah salah dalam menialai. dia menilai kebaikan seseorang dari pemberiannya. padahal ada maksud jahat di dalamnya. Kebaikan yang diberikan bukan kebaikan yang sesungguhnya, tetapi kebaikan semu. Si Yaman memberikan itu semua dengan maksud bisa menyalurkan nafsu birahinya yang meng-atasnamakan  cinta dan berjanji untuk menikahinya.

Mestinya kalau memang cinta, ia jaga kesuciannya. ia buktikan dengan menikahinya bukan hanya janji dimulut saja. Saatnya wanita minta bukti bukan hanya sekedar janji. 

Hidup di perantauan memang penuh dengan dilema. Sudah dinikahi-pun bukan jaminan atas keseriusan cinta, banyak sekali terjadi hanya sebagai pemenuhan kebutuhan seksual saja. lebih amannya kalau mau merajut cinta untuk membina rumah tangga nanti kalau sudah di Indonesia. Dihadiri oleh sanak saudara, disaksikan oleh kedua belah pihak keluarga dan orang tua. sehingga suatu ketika ada problematika kita berusaha untuk menyelesaikan dan mempertahankannya. karena malu dengan keluarga dan orang tua. bukannya malah meninggalkannya.

Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari cerita ini terutama untuk kaum hawa. Aku berlindung kepada Allah atas segala godaan dunia dan perbuatan zina. Semoga menjadi TKI ini hanyalah sementara, yang pada ahirnya bisa kumpul keluarga sampai usia renta. Dan semoga kita semua diberikan kekuatan Iman dalam mejaga kesucian cinta. Aamiin...

Salam Positif...!

By @Bang_tono (Tweeter)
********************

Image adalah hasil search google dengan kata kunci "TKW hamil di Arab Saudi"
Kisah /cerita dikutip dari http://moslemsunnah.wordpress.com/2011/07/09/sisi-lain-cerita-tkw-di-saudi-arabia-bagus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar