Selasa, 19 Maret 2013

Paspor Kurang Enam Bulan Part. 2




Di Bandara seorang petugas bertanya “Saudi Airlines Pak?” iya, jawab Mereka. “silahkan Pak disebelah sini” kata petugas sambil membuka tangan sebagai tanda mempersilahkan sekaligus menunjukkan. Toni dan Tikno antri untuk boarding pas. Giliran merekapun tiba. Pada saat mengecek dokumen Tikno, tidak ada masalah. Ketika memegang dokumen milik Toni, tiba –tiba si mbak cantik (petugas boarding pass)  berlari menghampiri seseorang. Kelihatan dari jauh menunjukkkan paspor milik Toni ke orang tersebut. Toni bergumam dengan Tikno “ini pasti masalah masa berlaku paspor!”


Setelah kembali si mbak itu bilang; “ini paspor punya pak Toni masa berlakunya kurang dari enam bulan ya pak, tapi tadi saya sudah tanyakan ke atasan, katanya enggak apa-apa. Silahkan lurus kekanan validasi KTKLN dulu. Nanti langsung masuk ya pak!”. Toni dan Tikno-pun langsung mengikuti petunjuk si mbak itu. Tapi ternyata malah salah masuk. Mereka langsung menuju ke bagian imigrasi sebelum KTKLN-nya divalidasi.


“sini pak!” petugas imigrasi memanggil. Sebagaimana sebelumnya ketika melihat dokumen Tikno tampak manggut-manggut. Tetapi pas giliran pegang punya Tikno petugas mulai ngomong;

 “ini paspornya April sudah habis ya?”  iya pak! Empat bulan lagi.

“menurut aturan internasional paspor minimal masa berlaku harus masih enam bulan”.   Saya kan orang kecil pak, enggak tau.waktu saya dari sana juga nggak ada yang ngasih tau, waktu membuat KTKLN juga nggak dibilangin.

“Wah nggak bisa mas, menurut aturannya begitu!”   terus gimana donk?
“harus perpanjang dulu..”   masa nggak ada solusi lain pak? Ini kan saya sudah beli tiket sebentar lagi terbang..

“mau dibantu nggak?, Ooh...  ini KTKLN-nya belum divalidasi ya? Udah sana validasi KTKLN dulu nanti kesini lagi!” 

Untuk validasi KTKLN tidak butuh waktu lama. Hanya dilihat, tanda tangan, stempel beres deh..! “bahasanya kok minta dibantu apa enggak, ini past mau minta uang” kata Toni ke Tikno. Toni mencoba ke petugas yang lainnya mengadu keberuntungan siapa tau nggak mata duitan. Petugas yg berwajah kalem yang kebetulan kosong dicoba didekatinya.

Kebetulan yang dipegang duluan adalah punya Toni. “ini paspornya masa berlakunya kurang dari enam bulan, nanti kalau disana ada apa-apa misalnya disana tidak mau menerima atau dipulangkan lagi ditanggung sendiri ya, jangan salahkan kami. “ Toni dan Tikno hanya diam membisu.

lho, bording passnya yang satu mana ini yang punya pak toni?

Toni dan Tikno kelabakan mencarinya, kantong dan tas digeledahin semua. Mencoba menanyakan ke tempat validasi KTKLN tapi tidak ada. Kembali ketempat dimana ia membayar dan diberikannya  bording pass hasilnya nihil juga. Akhirnya toni kepikiran “wah..! jangan –jangan ditahan ditempat petugas imigrasi pertama kita masuk itu!” “pinter juga itu petugas..” jawab tikno.

Waktu semakin sempit, jam penerbangan semakin dekat. Toni dan Tikno buru-buru bergegas untuk mengahampirinya. Ternyata benar, bording pas itu tidak hilang, tetapi sengaja ditahan disitu. Ibarat makan buah simalakama, nego punya nego ahirnya tikno harus merelakan merogoh kocek limaratus ribu untuk bisa lolos dan terbang hari itu. Sebetulnya Toni enggak keberatan dengan hal itu, jika memang begitu aturannya, dan uang itu masuk ke kas Negara.tapi waktu mau memberikan uang itu, petugas itu bilang;  

“kamu ketoilet dulu sebentar, nanti uangnya kamu masukin ke amplop tiket biar enggak kelihatan orang”.

Setelah melakukan penerbangan kurang lebih Sembilan jam, sesampainya di Bandara King Abdul Azizi Jeddah, tak sepatah katapun keluar dari mulut Petugas. Dilihat Paspor dan Visanya lalu dikembalikan lagi. Setelah sampai di mess, teman Toni “Nino” yang dulu kena 700 ribu bilang “ sebetulnya yang ruwet itu dinegeri kita sendiri, dikit-dikit duit dikit-dikit duit, alesannya ada-ada aja. Nyatanya nyampai sini juga enggak ditanyain apa-apa”.

Semoga bermanfaat...!

Saya sangat membuka diri untuk menerima saran, kritik dan masukan dari para sahabat apabila ada kesalah baik dalam hal penulisan, penyampaian atau apapun yang kurang berkenan. Terimakasih...!


Paspor Kurang Enam Bulan Part.1




Setelah apa yang Toni cari  sudah ditangan, ia segera bergegas  turun menuju kasir untuk membayarnya. sambil menunggu antrean didepannya, Toni mengeluarkan handphone untuk melihat jam. Waktu telah menunjukkan sekitar pukul sebelas lebih. Tikno seorang teman yang ia tunggu belum datang juga. Toni segera melangkahkan kakinya untuk keluar dari Gramedia.

Sebetulnya tujuan utama Toni dan Tikno Ke Semarang adalah untuk membeli tiket pesawat tujuan Jakarta –Jeddah. Mereka sudah janjian ketemu di simpang lima. Toni telah sampai lebih awal, sehingga mampir Ke Gramedia yang letaknya tidak jauh dari simpang lima itu.

Sambil berjalan menyusuri trotoar, Toni menghubungi Tikno. "sudah nyampe apa belum?". "belum, aku baru nyampai terboyo" kata Tikno diantara kebisingan kendaraan yg melintas terdengar dibalik handphone. Sambil menungguTikno, Toni melanjutkan langkahnya ke Masjid untuk berjama'ah sholat Dzuhur.

Rekaat terahir ketika Toni sedang Sholat, handpon berdering. Biar tidak mengganggu jama'ah yang lain, sambil sholat ia pencet tombol keypad  sekenanya. Ketika sholat selesai,handphone kembali berdering. Dengan buru-buru Toni kebelakang dari barisan/ saf sholat untuk menjawab telepon. Tampak nomor asing yang masuk. Ketika dijawab, ternyata temannya yang masih tinggal di saudi. Memang kadang kalau dapat telpon dari Saudi nomornya sok nggak jelas. Disana temannya telepon dengan menggunakan koneksi internet untuk menghemat.

Dengan kalimat yang kadang di ulang-ulang, (karena suaranya tidak sejernih telpon biasa) temannya memberikan informasi kalau “Nino” (seorang teman yang dulu berangkat bareng tetapi pulang cuti lebih awal) sudah sampai disana lagi. Ketika Di Bandara Soekarno-Hatta Nino kena denda 700 ribu. Dengan alasan  tidak punya KTKLN ( kartu tanda kerja luar negeri) dan masa berlakunya Paspor kurang dari 6 bulan. Ia berpesan kalau berangkat hendaknya membawa uang  lebih, untuk persiapan hal itu. Kebetulan paspor Toni juga sama masa berlakunya dengan Nino. Tinggal empat bulan lagi.  

Tikno baru datang ketika Toni selesai makan siang di Warung kaki lima samping matahari. Setelah bertemu, keduanya bergegas Ke Agen tiket yang tempatnya Di deretan kios seberang matahari tanpa mempedulikan tikno yang kelaparan belum m akan siang. “Ntar aja ya kamu makannya, keburu tutup” ucap Toni ke Tikno.

“Maaf ya pak! Ini paspor Pak Toni kurang dari enam bulan jadi tidak bisa di issued, kalau visanya sih oke entar habis masa berlakunya tanggal enam Januari 2012”. Kata petugas agen tiket. Waktu itu tanggal 22 Desember 2012. “Terus solusinya gimana donk?” Tanya Toni ke petugas. “Ya harus perpanjang dulu” jawab petugas sambil memegang paspor milik Toni.

Menurut penjelasan seorang pelayan agen tiket, dari pihak Saudi Airlines tidak mau ambil resiko jika nanti tidak bisa terbang. karena  menurut aturan yang berlaku, “masa berlaku Paspor minimal masih enam bulan”. Padahal punya Toni berlakunya sampai dengan bulan April . Kalau harus perpanjang dulu waktunya sudah mepet. tinggal dua minggu lagi. Sebetulnya di Agen itu juga melayani jasa perpanjang paspor, tetapi untuk paspor wisata/ kunjungan bukan untuk TKI.

Toni menjadi bingung, antara jadi beli atau tidak. Kalau Toni ngotot minta di issued, resikonya adalah kalau nanti dari pihak imigrasi tidak mengijinkan untuk terbang, ia harus merelakan tiketnya hangus tanpa mendapatkan ganti rugi. Hanya bisa merubah tanggal penerbangan dengan dikenakan denda dalam nominal tertentu.

Tikno meyakinkan toni, “ sebodoh- bodohnya Nino yang nggak punya KTKLN dan paspor sama kayak kamu aja bisa nyampai kesana kok! Beli saja, saya yakin pasti lolos”.  Akhirnya Toni –pun membeli tiket itu dan siap menerima segala resiko sebagaimana yang disampaikan oleh petugas. Pembayaran dilakukan dengan cash ke kasir dengan harga 470 USD. Mereka sepakat untuk ketemu di Jakarta untuk brangkat bersama.

Toni sudah sampai di Jakarta beberapa hari sebelumnya, sekalian mampir silaturrahim di tempat kakak iparnya dan mengajak anak istrinya berwisata ke Ancol sebelum ditinggalkannya. Sementara tikno baru tiba di Jakarta pagi hari menjelang waktu penerbangan di sore harinya.

Bersambung....!

Untuk melanjutkan membaca klik  Paspor Kurang Enam Bulan Part. 2