Tepatnya di bulan Juni 2010 awal saya ke Saudi, nggak kenal yang namanya
socmed apapun. Aku pernah dan sering dengar yang namanya Facebook, tapi aku belum pernah menggunakannya. Internet adalah sesuatu yang mahal untuk
diriku waktu itu. Lain dengan sekarang, Internet adalah bagian dari hidupku.
Tempat aku belajar dan mengajar. Menulis di Blog maksudnya.. he he he..
Empat bulan disini, Alhamdulillah saya bisa membeli Hp yang ada koneksi
internetnya. Ku telpon temenku yang ada di Makkah untuk membuatkan
akun-nya. Waktu itu dia nanya ke aku, " mau dikasih nama n pasword
apa?", karena saya tidak tahu apa-apa, saya hanya bilang "udah
terserah kamu saja, pokoknya saya terima jadinya . Karena memang saya
belum pernah ngerti sebelumnya.
Hp-ku berdering dengan nada dering singkat, menunjukkan ada sms yang
masuk. Kuambil dan kubuka inboknya, ternyata temanku mengirimkan alamat
Email dan paswordnya, serta nama akun Facebook beserta Paswordnya. Sebuah akun
Fb sudah aku miliki, tapi nggak tau bagaimana cara menggunakannya, teman yang
satu mess juga masih jarang yang menggunakannya, sehingga kesulitan untuk
mempelajarinya. Jurus andalanpun keluar yaitu tanya ke Mbah Google. Kebetulan kalau
menggunakan ini aku sudah pernah tau sebelumnya ketika diajak temanku ke Warnet.
Seiring dengan perjalanan waktu, menggunakan FB sudah menjadi kebiasaan
dan sudah mulai bosan jika berlama-lama online. Muncul dalam benakku sebuah
pertanyaan "kenapa ya kok orang
pinter pada pake Twitter?". Dan ternyata seorang teman baru yang
ada dikamarku sudah menggunakannya. Dia bilang kalau buat nyimak berita
enak pakai Twitter. kita bisa dapat berita terbaru dari berbagai sumber.
Aku tanya ke dia, " kalau Hp-ku ini bisa nggak?" sambil
nunjukin Hp. "sampean arep gawe ta, dicobo wae", jawab dia dengan
bahasa jawa timuran. "ya udah, tolong buatin dech!" pintaku sambil
nyerahin Hp. Karena aku sudah punya Email, jadi nggak lama kemudian Akun Twitterku sudah jadi. Mulai dech belajar. Terus terang dia bilang
ke saya kalau dia juga bisanya sekedarnya saja hanya buat nyimak berita. Mendengar penjelasannya,
aku hanya setengah paham dan belum bisa menggunakannya. Mungkin ada sebulan Twitterku
nggak dibuka-buka lagi karena nggak paham mau bagaimana.
Ketika membuka Twitter aku mencoba search nama mas "Ippho
Santoso", karena sebelum aku kenal dengan Para Inspirator yang lain lebih
dulu aku mengenal beliau lewat FB.
Setelah ketemu mulai aku ikuti TL-nya hingga ada referensi dari
orang-orang untuk follow nama-nama orang hebat yang lain hingga aku jadi mengenalnya dan merasakan nikmatnya mengenal 7 Keajaiban Rezki. Muncul keinginan
untuk mengetahui lebih detail twitter dan cara menggunakannya. Kembali jurus
andalan muncul, yaitu tanya ke mbah Google hingga aku tulis dibuku untuk dihafal istilah-istilahnya.
Setelah aktif di Twitter, aku mulai mengenal dengan Bapak Jamil Azzaini
dan Webnya http://www.jamilazzaini.com/ Yang menumbuhkan semangat baruku untuk menulis. Dengan
bimbingan mbah Google pula ahirnya saya bisa membuat blog pribadi ini biarpun
mungkin penampilannya belum sempurna.
Kesimpulan dari cerita diatas adalah, kalau kita mau belajar mesti
aktif, hilangkan difikiran kita kata tetapi, dan yakinlah kalau kita pasti
bisa. Jangan banyak beralasan karena suatu keadaan, tapi carilah solusi
terhadap suatu permasalahan.Dengan Internet kita bisa banyak belajar. Dengan teknologi yang ada sekarang, dunia terasa lebih
dekat, kita bisa bertanya dengan orang yang kita anggap lebih tau lewat sms,
Telpon, chatt, BBM, Video call dan mungkin yang lainnya. Ini bisa menjadi tren
baru belajar tanpa guru, cukup mbah Google yang menyertaimu.. he he he.. Kalau sudah mentok baru tanya ke orang yang
lebih mampu. Tak ada alasan untuk berhenti belajar agar kita tidak tertindas
dengan perkembangan jaman.
Mari kita saling support untuk selalu belajar.. Tetap semangat..!
Hahaha..., artikel ini jujur sekalleee :-) Tapi saya suka juga :-D
BalasHapusSemoga kejujuran mengantarkan pada kesuksesan dalam menggapai impian.. Amin! terimakasih untuk kunjungannya ke blog ini pak Taufik..
Hapus