Beberapa hari yang lalu
saya dan teman-teman mendapatkan jatah job yang belum biasa kami lakukan. Pekerjaan
Furniture, yaitu merangkai meja kursi kantor yang di impor dari Kanada. Sehari
bekerja capeknya luar biasa, tapi hasilnya nggak ada. Kelamaan diskusi, mencoba
dan mengira-ngira. Bongkar pasangpun kami lakukan. Posisi barang dilantai
dasar, sedangkan area yang kami kerjakan di lantai 3. Kebetulan lift belum
jadi. Sebetulnya sudah ada kuli khusus naikin barang dari orang –orang berkebangsaan Mesir, Yaman
dan ada juga orang Sudan. Tetapi kami nggak tau barang apa saja yang kami
butuhkan dan nanti bentuk jadinya seperti apa. Sehingga kamipun ikut naik turun
untuk memilah–milah. Padahal barang sangat banyak jumlahnya dengan berbagai
type dan ukuran.
Keesokan harinya,
Muhandis kami (kalau di Indonesia Manajer) membawa seseoarang yang mungkin dari
Distributor furniture tersebut . Mereka membuat Sample satu kamar untuk
pekerjaan kami. Kami semua memperhatikan, belajar dan mengikuti. Ternyata ada hal-hal kecil yang tak terfikirkan oleh kami yang
menjadi satu kesatuan terbentuknya
barang tersebut. Dengan sample kami bisa bekerja lebih mudah,
tidak menguras waktu, pikiran, dan
tenaga. Tetapi bisa menghasilkan dengan kuantitas yang lebih banyak dan hasil yang sempurna sesuai desain
pabrik.
Dalam kehidupanpun
demikian juga, agar kita tidak terlalu banyak menguras Fikiran, waktu dan energi,
maka carilah seseorang yang bisa kita jadikan Sample sesuai dengan minat dan
bakat kita. Setelah aktif di Twitter, saya
merasa sudah menemukan orang yang bisa saya jadikan sample dalam kehidupan
saya. sesuai latar belakang, minat dan
bakat saya.
1.
Bapak Jamil Azzaini keturunan
kelurga miskin yang tinggal ditengah hutan di lampung. Melalui perjuangan
panjang , melewati ujian, halangan dan rintangan, ahirnya beliau bisa menjadi
seorang Insinyur. Selain mempunyai
beberapa perusahaan, beliau juga
berprofesi sebagai Inspirator Sukses Mulia.
Cita-citanya sangat mulia, yaitu menginspirasi lima juta orang dan satu juta diantaranya terangkat harkat dan
martabatnya. Beliau menginginkan rantai kemiskinan bisa diputus dengan
mendirikan pesantren wirausaha di klaten gratis untuk yang tidak mampu.
2. Mas Saptuari Sugiharto seorang anak yatim yang berhasil menyelesaikan
sekolah dan kuliah dengan kerja kerasnya. Berhasil diusia muda dengan beberapa bisnisnya yang
sudah mempunyai puluhan cabang di Indonesia. Merintis usaha di daerah hingga
bisa memberdayakan orang-orang disekitarnya. Gagasannnya sangat luarbiasa.
Dengan sedekah rombongan yang beliau bentuk, dalam sebelas bulan telah berhasil
membantu 1300 Dhuafa dan menyalurkan dana senilai 3 Milyar rupiah.
3. Kang Rendy Saputra seseorang yang Drop Out dari kuliah tetapi tetap bisa tampil percaya
diri dalam membangun relasi. Diusia yang ke 26 beliau sudah bisa memiliki
beberapa perusahaan dan menginspirasi banyak orang melalui seminar dan
training-trainingnya dengan brand "MUDA MULIA".
Dengan mengenal beliau-beliau ini membuat saya lebih yakin
dan percaya diri bahwa saya pasti bisa sukses dengan seijin Allah dan tentunya
juga do'a dari para sahabat. Biarpun saya anak yatim, keturunan orang miskin,
tidak lulus kuliah. Karena saya merasa bahwa saya mempunyai kemampuan dasar
seperti mereka. Yaitu kemampuan menulis,
publik Speaking, dan karakter kepemimpinan. Sehingga saya harus selalu
mengasahnya. Semoga saya bisa banyak belajar dan mengikuti jejak langkah beliau-beliau
ini, sehingga tak perlu membuang waktu
berlama-lama lagi untuk mencoba dan mengira-ngira sendiri karena belum tahu
ilmunya.
Semoga kesehatan dan limpahan kasih sayang Allah selalu
menyertai Beliau, sehingga bisa menebar manfaat lebih banyak lagi kepada
orang-orang di sekitarnya, mencetak generasi sukses yang lebih banyak lagi, sehingga Indonesia pasti bisa berjaya.Sudah saatnya negeri ini benar-benar bangkit, bukan hanya sekedar peringatan kebangkitan Nasional.
Bagaimana dengan para sahabat? Ayo temukan sample kehidupan kalian dan belajar darinya.. Semoga kita
semua bisa bersama-sama membangun dan mengentaskan kemiskinan di Negeri ini. Amin..!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar