Saya masih ingat sekali waktu itu ketika masih duduk di bangku SLTA,
guru saya bercerita; Beliau baru saja berkunjung ke tempat anaknya yang ada Di Jakarta.
Beliau menceritakan kepada kami dan sekaligus member pelajaran buat kami, "kalau naik bus mesti diawali dengan kaki kanan dan kalau turun mesti
dengan kaki kiri. Kalau kamu turun dengan kaki kanan dulu padahal bis masih
setengah jalan, kamu akan terpelanting jatuh" .beliau bercerita sambil
memperagakannya didepan kelas ketika beliau hendak jatuh terpelanting karena
turun dengan kaki kanan terlebih dahulu.
Tahun 2003 saya mulai merantau ke Jakarta, karena susahnya mencari
pekerjaan dikampung. Saya mulai membuktikan kebenaran tentang hal itu. Parahnya
lagi ketika itu saya lagi naik bis dengan dua orang teman saya. Kebetulan yang
satu sudah setengah tua. Karena masih awal2 di ibu kota, jadi belum tau hiruk pikuk angkutan umum di
jakarta. Ketika mau turun dia kayak ragu-ragu, nungguin bis benar-benar
berhenti.
Kebanyakan kita sudah tau bahwa angkutan umum di jakarta kalau nurunin
penumpang bis tidak seratus persen berhenti. Melainkan masih setengah jalan,
karena bis selalu tergesa-gesa dan kejar-kejaran dengan yang lain. Ketika itu kami berdua sudah turun,
dia teman kami yang setengah tua tadi paling belakang. Karena memang kebetulan
kami berdua tidak dapat tempat duduk, waktu turun jadinya duluan. Ketika bis sudah setengah jalan agak
cepat, dia baru turun dengan mendahulukan kaki kanan, Sehingga dia terjatuh.
Untung gak parah waktu itu! Hanya sedikit lecet di lutut.Dengan kejadian itu,
saya semakin hati2 dan mengingat-ingat kalau turun angkutan umum mesti diawali
dengan kaki kiri.
Dua tahun yang lalu ketika awal-awal saya Di Saudi, kebiasaan itu masih
tak bawa. Hingga suatu saat ketika saya
turun dari bis jemputan perusahaan, saya masih mematuhinya. Tapi apa yang
terjadi? Justru malah saya terpelanting mau jatuh. Dalam hati saya bertanya
"saya sudah turun dengan menggunakan kaki kiri tapi kok terpelanting mau
jatuh? ". untung baru mau, belum benar-benar jatuh! He he he.. Ternyata bis disini beda dengan Di Indonesia.
Bis Di Saudi pintunya di kanan, sedangkan di Indonesia dikiri. Begitu juga
ketika melaju dijalan raya.
Kebenaran yang sudah saya yakini dan jalankan bertahun-tahun di
Indonesia tidak berlaku di Saudi. Kalau saya tetap lakukan hal yang sama,
justru saya yang akan terjatuh. Saya mulai beradaptasi untuk merubah dan
menyesuaikan. Yaitu turun dengan kaki kanan terlebih dahulu. Dan ternyata hasilnya
saya nggak terjatuh lagi biarpun bis berhenti dengan setengah jalan. Sungguh
suatu kebenaran yang berbeda.
Bagaimanakah menurut anda? Apakah kebenaran itu harus sama? Haruskah
kita mempertahankan kebenaran-kebenaran yang sudah kita yakini dan jalankan bertahun-tahun,
padahal kita sekarang berada Di Tempat dan situasi yang berbeda? Yuk kita
berfikir luas dalam mensikapi pertumbuhan tehnologi dan perkembangan zaman. Selalu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang selalu
berubah.
yuk kita saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan. ingatkan saya di @Bang_tono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar