Baru
saja saya mendapatkan kiriman foto adik saya Di Indonesia yg sedang
melangsungkan akad nikah, yang dikirim oleh istri saya. Pikiranku campur aduk
antara bahagia, kangen, terharu dan juga sedih. Saya turut bahagia karena hari
ini hari bahagia keluarga. Adik saya telah melangsungkan akad dan pesta
pernikahannya. Semoga semuanya baik-baik saja dan acara berjalan lancar.
Saya
merasa kangen karena sudah ada 5 tahunan kami nggak ketemu. Dulu ketika saya menikah,
dia masih di Malaysia. Dan sekarang ketika dia menikah sayapun tidak bisa
menghadirinya. Dia dan istrinya sama-sama sudah tidak mempunyai bapak,
sama-sama mencari dan mencukupi kebutuhannya sendiri untuk melangsungkan
pernikahannya. Dan saya sebagai kakak kandungnya tidak bisa menyertainya. Begitu
juga kakak satu2nya sang istri juga tidak bisa hadir karena sesuatu hal sebagai
TKI di Malaysia. Padahal kehadirannya sangat dibutuhkan sebagai seorang wali. Yang pada ahirnya dilakukan oleh wali
hakim dengan via telpon Indonesia –Malaysia. Hal inilah yang membuat
saya terharu dan bersedih. Saya sempat meneteskan air mata ketika mendengar
cerita istri saya melalui telepon.
Melalui
tulisan ini saya ingin menyampaikan ucapan selamat dan sedikit memberikan
pembekalan untuk mengarungi samudera kehidupan rumah tangga yang baru. "SELAMAT
MENEMPUH HIDUP BARU ADIKKU" semoga
Allah meridhoi pernikahanmu ini dan memberikan yang terbaik untuk kehidupan
barumu.
Adikku,
sekarang kau sudah tak sendiri lagi. Kau telah memiliki pendamping dalam
kehidupanmu, yang akan selalu menyertai
suka duka dalam kehidupanmu. Yang akan mengandung anak-anakmu. Menjaga harta
dan menemani tidurmu. Sehingga akan semakin tampak kekurangan-kekurangannya
dimatamu dan juga sebaliknya. Maka pesanku "janganlah kau tuntut
kesempurnaan dari istrimu" karena sesungguhnya tidak ada manusia yang
sempurna di dunia ini. Disatu sisi manusia mempunyai kelebihan dan disisi yang
lain juga mempunyai kekurangan yang berbeda-beda.
Pepatah
bilang "rumput tetangga tampak lebih hijau dari pada rumput Di Pekarangan
sendiri". Jika suatu ketika kau
merasa bahwa istrimu lebih baik dari pada istri-istri orang lain, maka itu
hanyalah bayangan semu. Yang tampak belum tentu sebaik yang kita fikirkan. Maka
fokuslah pada kelebihan-kelebihan istrimu. Bersyukurlah dengan kelebihan2
istrimu dan bersabarlah dengan segala kekurangannya.
Sesungguhnya
Siti hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi
Adam. Sedangkan tulang rusuk itu bengkong. Kalau kau paksa meluruskan maka akan
patah. Dan jika kau biarkan akan selamanya tetap bengkok. Maka didiklah istrimu
dengan hati yg lemah lembut. Jangan kau jadikan dia sebagai foto copy dirimu,
biarlah dia menjadi dirinya sendiri. Jangan mudah cemburu dan memfonis istri
dengan kata-kata yang negatif, lebih baik bertanya daripada berprasangka. Selalu
belajar untuk menjadi suami dan bapak yang baik. Jangan malu dan gengsi untuk mengawali minta maaf terhadap istri atas
suatu permasalahan yang terjadi. Jangan enggan untuk memuji, memberikan apresiasi
dan menggoda istri agar tidak luluh dengan godaan orang lain. Libatkan Allah
disetiap langkah kehidupanmu. Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus (by ustadz
Yusuf Mansur). Karena Dialah(Allah) yang mempunyai kehidupan ini dan sebaik-baik
tempat kita meminta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar