Ketika
memakai minyak wangi, kita tidak begitu merasakan baunya. justru orang
lainlah yang sangat merasakannya. Begitu juga dengan bau badan kita.
Ketika sedang mengeluarkan aromanya (berkeringat) mungkin kita
tidak menyadari baunya, justru orang lainlah yang pegang hidung ataupun
menutup hidungnya dengan sesuatu lalu meninggalkan kita.
Sekitar
setahun yang lalu ketika saya pulang cuti ke Indonesia anak laki-laki
saya yang baru berumur 3 tahun dengan jujur berkata ke saya “ih Bapak
bau…” sambil pegang hidung dan mendorong saya untuk pergi menjauh.
dilain kesempatan istri sayapun mengatakan sesuatu hal yang sama. Tanpa
kusuruh ke esokan harinya istri saya langsung membelikan rexona dua biji
(maaf bukan iklan ya). Karena memang suhu dikampung sedang panas saat
itu yang menyebabkan badan mudah berkeringat. Jujur dari awal semenjak
saya bujangan, saya termasuk orang yang cuek dengan penampilan. Tetapi
Alhamdulilah istri saya mau menerima apa adanya dan merubah / membentuk
pribadi saya sehingga memperhatikan kebersihan dan kerapian dalam
berpenampilan.
Beberapa hari yang lalu ketika saya jamaah Sholat
Ashar di Masjid, terpaksa harus menahan nafas agar bisa sampai selesai
mengikuti sholat jama’ah. Karena bau badan orang berkebangsaan Pakistan
yang disebelah saya menjadikan kepala nyut-nyutan. Saya merasa heran,
kok bisa segitunya padahal di Masjid tempatnya ber-AC.
Di
hari-hari berikutnya ketika Jama’ah Magrib, orang yang sama dengan
sebelumnya tiba-tiba baris disebelah saya,dan bau itu tercium lagi. Yang
pada ahirnya ketika Sholat Jama’ah di Masjid terpaksa saya
menghindarinya. Bukan berarti saya sok suci, akan tetapi benar-benar
enggak tahan yang mengakibatkan dipikiran selalu berkata “ini imam kok
enggak selesai-selesai sih…!” ingin cepat-cepat kabur.
Ketika
pulang kerja, didalam bis jemputan menuju ke mess ada seseorang
berkebangsaan lain yang penampilannya sangat lusuh, kumel. Bukan karena
harga pakaiannya yang murah, akan tetapi dari pakaiannya yang kotor ,
badannya yang penuh bulu yang tidak dirapikan, bau pakaian yang mungkin
berhari-hari enggak dicuci menjadikan temannya yang satu bangsa saja berpindah tempat duduk ketika di jejerin. Saya melihatnya tidak hanya sekali itu saja. Ketika masih ada kursi kosong lain,
orang-orang tidak mau duduk berjejer dengannya. Hingga teman-temannya
memberikan nama “Humamah” (enggak tau ini salah tulis enggak ya?) yang dalam bahasa indonesianya berarti sampah.
Apakah berdosa orang yang mempunyai bau badan? Jawabnya “tidak”. Tetapi menyiksa orang-orang yang ada di sekeliling Anda. Apakah anda pernah mempunyai pengalaman yang sama? Kalau sudah pernah apakah anda akan merubahnya ataukah cuek saja?
Kalau
anda belum pernah mengalaminya, jangan sampai hal itu terjadi pada
anda. Segera rawatlah kebersihan dan penampilan diri sebelum orang yang
anda sayangi dan orang-orang yang disekeliling anda menjauh dari anda. Sebagaimana
pepatah jawa bilang ” ajining raga iku saka busana” .yang mempunyai
pengertian bahwa dihargainya raga/diri kita itu dari pakaian/penampilan
kita.
Salam Positif…!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar