Kurang lebih sudah dua bulan saya di kampung halaman "Indonesia".
Dua bulan itu pula aktifitas nulis saya mandek. Padahal saya punya tarjet
minimal nulis seminggu dua artikel. Tarjet selamanya hanya akan menjadi tulisan
dikertas jika saya tak berusaha keras untuk mewujudkannya. Sehingga ditengah
keheningan malam ini kusempatkan bangun lebih awal dari biasanya untuk menulis.
Diawal saya datang dulu sudah pernah mencoba untuk menulis, disaat
tulisan saya belum selesai anak saya sudah bangun dan mendekati saya. Anak yang
baru berusia tiga tahun tanggal 8 desember kemarin dengan aktifnya bertanya ini itu. ikut mencet-mencet
keyboard, mau ikut nulis dan juga Minta
disetelin video hewan. Karena memang sebelum pulang ke Indonesia saya sudah
mengumpulkan koleksi video untuknya. Program microsoft word aku tutup, dan niat
nulispun aku urungkan. Untuk menuruti kemauan anakku yang telah aku tinggal
kurang lebih 2 tahun bekerja Di Arab Saudi.
Aktifitas sehari-hari saya adalah "momong" istilah orang jawa bilang. Yaitu mengasuh
anak, mengajak bermain dan mengawasinya. Karena ibunya melakukan aktifitas rumah
tangga, mulai dari bersih-bersih rumah,nyuci masak dan lain sebagainya.
Terkadang ibunya sudah selesai dengan pekerjaannyapun dia masih suka dekat dengan bapaknya ini yang
telah meninggalkannya sejak usia 7 bulan, untuk main bola, main sepeda,
perang-perangan dan kadang nyetel video di laptop. Maklum lagi senang-senangnya
ketemu bapaknya. Sehingga sudah bisa dipastikan kalau anak saya melek saya tidak
mungkin bisa nulis. Dan ketika anak saya tidur, waktunya ganti buat ibunya, dan
kadang juga ikut tidur bareng. Coz untuk mendapatkan moment ini butuh penantian
panjang nich! Jadi nggak boleh disia-siakan…! He he he…!
Saya pulang ke indonesia cuti 3 bulan, sehingga saya berusaha
menggunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan anak, istri dan keluarga. Tapi masa sih menyisihkan waktu paling lama 3
jam kok tidak bisa? selidik punya selidik masalahnya adalah mau atau tidak. Terlalu
banyak waktu yang saya gunakan untuk tidur, karena memang budaya dikampung jam
9 malam sudah pada tidur. Keadaan sudah sepi dan sunyi. Belum lagi ditambah
tidur siang. Padahal ketika saya masih tinggal di Saudi tidur 4 jam sudah cukup
menyehatkan badan. Sesungguhnya tidur itu untuk istirahat, bukannya istirahat
untuk tidur. "Jadi mentang-mentang cuti tiga bulan untuk istirahat langsung
buat banyak tidur..!" batinku dalam hati marahin diri sendiri.he he he…!
Untuk bisa menulis, saya harus mengurangi waktu tidur, saya harus bangun
lebih awal dari anak dan istri saya. Sehebat, sepandai, atau setinggi apapun derajat seseorang waktunya adalah sama, 24 jam dalam sehari
semalam. Sehingga tak ada alasan bagiku untuk berhenti belajar, berkarya dan selalu tumbuh.
Alhamdulillah selesailah satu tulisan pendek ini, semoga Allah selalu
memberikan kekuatan untuk bisa konsisten dalam belajar menulis ini demi
mewujudkan impian suatu saat bisa punya buku. Aamiin…!
Yuk saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan. ingatkan saya Di @Bang_tono
mantap, memang benar, jika ingin mendapatkan beberpa hal secara bersamaan kita harus mengejarkan lebih keras sebanding dengan apa yang dikejar
BalasHapusJOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.site
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
8 Pasaran Togel Terbaik Bosku
Joker Slot, Sabung Ayam Dan Masih Banyak Lagi Boskuu
BURUAN DAFTAR!
MENYEDIAKAN DEPOSIT VIA PULSA TELKOMSEL / XL
DOMPET DIGITAL OVO, DANA, LINK AJA DAN GOPAY
UNTUK KEMUDAHAN TRANSAKSI , ONLINE 24 JAM BOSKU
dewa-lotto.site