Dok www.LensaIndonesia.com |
Ada seorang teman yang sangat sering sekali tidak masuk bekerja.
Seolah sudah terjadwal tiap bulan mesti absen sekian hari. Suatu saat kami
sedang bersama, ketika mengobrol kuberanikan diri untuk bertanya; "Kamu
kok sering sekali tidak masuk kerja, memangnya enggak punya cita-cita?"
tanyaku sambil becanda. Diapun menjawabnya; "Alhamdulilah bang, semua
cita-citaku sudah terlaksana".
Dalam hati aku merasa heran, karena
disisi lain kami semua teman-temannya merasa kasihan. Ketika gajian datang
hasil yang ia terima selalu banyak potongannya. Karena di tempat kami beda
dengan di Indonesia atau perusahaan lainnya. Kadang potongannya berlipat; tidak
masuk satu hari dipotong 2 hari dan seterusnya. "Padahal saya yang dapat sekian saja Cuma
bisa kirim sekian" celoteh seorang teman lainnya.
Apakah dia bisa disebut sukses
sebagaimana pernyataannya? Jawabnya "bisa". Karena Sukses
itu relatif. Sukses adalah kita
menginginkan sesuatu lalu kita perjuangkan itu dengan sungguh-sungguh, dan
kemudian kita berhasil mendapatkan/mewujudkannya.
Setiap TKI pasti mempunyai alasan masing-masing
kenapa mereka rela meninggalkan kampung halaman dan keluarganya kemudian pergi
ke Negeri orang. Pasti ada sesuatu hal yg diperjuangkan atau sesuatu hal yang
ingin diwujudkan. Ketika kita telah berhasil mewujudkannya, berarti kita telah
sukses.
Temanku itu sudah Sukses, lalu kenapa
teman-teman yang lainnya merasa kasihan? Bisa jadi karena impian/cita-citanya
terlalu kecil dari kebanyakan orang pada umumnya. Padahal impian/cita-cita
itulah yang menjadikan kita semangat dalam bekerja di perantauan dan
berhati-hati dalam mengelola keuangan. Ketika kita merasa apa yang kita impikan
sudah tercapai, kita mesti membuat rencana, target baru dan membesarkan impian.
Yang bahaya adalah ketika apa yang ia
lakukan itu adalah sebuah kemalasan tetapi merasa sudah sukses. Karena pada
kenyataannya orang-orang yang sukses baik secara materi, karier ataupun ilmu; mereka semua adalah orang-orang yang berdisiplin
tinggi dan bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
Melihat kenyataan dan pengalaman
teman-teman seperjuangan bahwa; “mereka yang fokus dengan impiannya (impian ketika
hendak berangkat merantau), menjadikannya lebih semangat, rajin dalam bekerja
dan beribadah, hati-hati dalam mengelola keuangan dan tidak mudah tergoda
dengan hal-hal yang negative”.
Ketika semangat mulai kendor mereka memvisualisasikan/membayangkan
bagaimana sakitnya dan penderitaan keluarganya jika sesuatu yang di cita-citakan
itu tidak terwujud. Dan membayangkan
pula senyum bahagia keluarga ketika sesuatu hal yang dicita-citakan itu terwujud.
Selanjutnya setelah daya upaya usai
kita lakukan, hanya kepadaNYA_lah kita berserah diri. Tiada daya dan kekuatan
apapun selain milikNYA. Segalanya akan menjadi mudah jika Dia berkehendak dan
semua jalan akan terasa sulit jika Dia berkehendak untuk menjadikannya sulit. Dialah Tuhan Yang Maha
Kuasa sebaik-baik tempat kita berlindung dan memohon pertolongan.
Kita semua mesti berkomitmen "Menjadi TKI Wajib Sukses". Apakah semangat bekerja anda di Tanah Rantau sedang loyo?, segera tulis Impianmu dan silahkan dicoba Tips diatas…!
Mohon Maaf lahir batin atas segala kekurangan dan kesalahan. IED MABRUUK…!
Mohon Maaf lahir batin atas segala kekurangan dan kesalahan. IED MABRUUK…!
Salam Positif…!
By @Bang_tono
bang tono,,,tolong cari kan nmor pasport atas nama wiwikwinarti bt matshari bt joremi,,,tgl 5 mei 76 ,,,,,,dri pt al findo mas buana,,thn 2005
BalasHapus