Para sahabat semua pasti
pernah merasakan yang namanya kegagalan. Seorang teman di facebook pernah share
kepada saya di inbok. "Ak trtarik sm kutipan yg ad di profil bang tono.mmang smua org hrs pny mimpi,tp gmn jk mimpi2 itu tdk prnh mjd
knyataan?.apkh tdk mnyakitkn bang?.mf y bang cm curhat j...". akupun
mencoba menjawab dengan memberi dia
semangat. "yakinlah bahwa apa yang kita impikan suatu saat pasti
akan menjad kenyataan. klo blum terwujud, berfikirlah yang positif. mungkin
memang kita belum pantes untuk mendapatkan itu, atau bisa juga itu memang yg terbaik buat kita dan Tuhan
akan menggantinya dengan yang lebih baik".
kurang lebih tiga bulan yang lalu akupun merasakan hal itu. Dulu sebelum
saya pulang ke Indonesia, saya punya mimpi "saya ingin kembali lagi ke
Saudi bersama istri dan orang tua untuk menjadi tamu Allah, bukan sebagai TKI. Untuk
mewujudkan hal itu, saya ingin berwirausaha". Tapi ternyata kenyataan
tidak sesuai dengan harapan, ketika saya sudah pulang ke kampung halaman,
kebutuhan tak bisa di elakkan, uang mengalir bagaikan air. Pengeluaran terus
mengalir tetapi pemasukan nggak ada. Ditambah lagi musibah datang mengahadang ;
tempat tinggal(kontrakan) istri dan
kakak iparku di Jakarta kebakaran.
Pikirankupun kalut, aku tak tau arah kemana harus melangkah. Kucoba untuk
menenangkan diri dengan mendekat ke Illahi Rabbi. Kulakukan sholat sunnah
Istiharoh untuk menentukan pilihan apakah aku harus kembali ke Saudi ataukah
aku bartahan hidup di Indonesia. Ku diskusikan dengan istri tentang kemungkinan
yang akan terjadi dan jalan mana yang harus kutapaki. Biarpun sepasng bidadari
(Istri dan Ibu) memberikan keleluasaan terserah saya maunya gimana, tetapi
melihat tutur katanya saya bisa menyimpulkan kalau mereka lebih setuju saya
kembali lagi. Pada tanggal 5 januari 2013 sampailah saya ke Saudi untuk yang
kedua kali sebagai TKI.
Sesampainya di Saudi perasaan kecewa dan merasa gagal belum
sepenuhnya terobati. Hingga suatu ketika saya membuka web-nya Pak Jamil Azzaini
saya menemukan sebuah artikel yang bisa mengobati luka hati saya. Artikel itu
berjudul "GAGAL ITU BIASA".
Disana beliau menjelaskan "Bagaimana proses untuk menjadi sari pati
kelapa. Kelapa dijatuhkan dengan sangat keras ke tanah dari atas pohon. Setelah
itu, kelapa digunduli dengan cara ditarik ke sana kemari. Bahkan setelah
gundul, kelapa harus dipukul dengan sangat keras agar pecah. Selesai? Belum.Setelah
kelapa pecah, buahnya harus dicungkil atau dilepaskan dari batoknya. Tidak
cukup sampai disitu, kelapa masih harus diparut menggunakan besi-besi kecil
tajam yang ditanamkan pada kayu. Belum juga puas, hasil parutan itu masih harus
diperas. Setelah semua proses itu usai, barulah dihasilkan sari pati buah
kelapa yang kita kenal sebagai santan."
Begitu pula kehidupan, untuk menjadi orang yang hebat kita harus
melalui proses jatuh bangun. Saat ujian datang silih berganti, jangan bersedih.
Itu adalah bagian proses yang harus kita lalui agar dihasilkan kehidupan yang
lebih bermutu. Kuat dan sabar saat menanggung derita adalah kunci menuju
kehidupan yang lebih bermakna.
Dari situ saya bisa mempunyai semangat baru dan berkeyakinan bahwa
semua ini adalah proses. Semoga ini adalah yang terbaik buat saya. Semoga kegagalan
ini adalah sebagai jembatan penghubung dalam mewujudkan impian yang lain yang
lebih besar. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada
kita semua dalam menghadapi cobaan hidup. Aamiin…!
Yuk saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan. ingatkan saya di @Bang_tono