Selasa, 29 Januari 2013

KENYATAAN TIDAK SESUAI HARAPAN



Para sahabat semua pasti pernah merasakan yang namanya kegagalan. Seorang teman di facebook pernah share kepada saya di inbok. "Ak trtarik sm kutipan yg ad di profil bang tono.mmang smua org hrs pny mimpi,tp gmn jk mimpi2 itu tdk prnh mjd knyataan?.apkh tdk mnyakitkn bang?.mf y bang cm curhat j...". akupun mencoba menjawab dengan memberi  dia semangat. "yakinlah bahwa apa yang kita impikan suatu saat pasti akan menjad kenyataan. klo blum terwujud, berfikirlah yang positif. mungkin memang kita belum pantes untuk mendapatkan itu, atau bisa  juga itu memang yg terbaik buat kita dan Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik".

kurang lebih tiga bulan yang lalu akupun merasakan hal itu. Dulu sebelum saya pulang ke Indonesia, saya punya mimpi "saya ingin kembali lagi ke Saudi bersama istri dan orang tua untuk menjadi tamu Allah, bukan sebagai TKI. Untuk mewujudkan hal itu, saya ingin berwirausaha". Tapi ternyata kenyataan tidak sesuai dengan harapan, ketika saya sudah pulang ke kampung halaman, kebutuhan tak bisa di elakkan, uang mengalir bagaikan air. Pengeluaran terus mengalir tetapi pemasukan nggak ada. Ditambah lagi musibah datang mengahadang ; tempat tinggal(kontrakan)  istri dan kakak iparku di Jakarta kebakaran.

Pikirankupun kalut, aku tak tau arah kemana harus melangkah. Kucoba untuk menenangkan diri dengan mendekat ke Illahi Rabbi. Kulakukan sholat sunnah Istiharoh untuk menentukan pilihan apakah aku harus kembali ke Saudi ataukah aku bartahan hidup di Indonesia. Ku diskusikan dengan istri tentang kemungkinan yang akan terjadi dan jalan mana yang harus kutapaki. Biarpun sepasng bidadari (Istri dan Ibu) memberikan keleluasaan terserah saya maunya gimana, tetapi melihat tutur katanya saya bisa menyimpulkan kalau mereka lebih setuju saya kembali lagi. Pada tanggal 5 januari 2013 sampailah saya ke Saudi untuk yang kedua kali sebagai TKI.

Sesampainya di Saudi perasaan kecewa dan merasa gagal belum sepenuhnya terobati. Hingga suatu ketika saya membuka web-nya Pak Jamil Azzaini saya menemukan sebuah artikel yang bisa mengobati luka hati saya. Artikel itu berjudul  "GAGAL ITU BIASA". Disana beliau menjelaskan "Bagaimana proses untuk menjadi sari pati kelapa. Kelapa dijatuhkan dengan sangat keras ke tanah dari atas pohon. Setelah itu, kelapa digunduli dengan cara ditarik ke sana kemari. Bahkan setelah gundul, kelapa harus dipukul dengan sangat keras agar pecah. Selesai? Belum.Setelah kelapa pecah, buahnya harus dicungkil atau dilepaskan dari batoknya. Tidak cukup sampai disitu, kelapa masih harus diparut menggunakan besi-besi kecil tajam yang ditanamkan pada kayu. Belum juga puas, hasil parutan itu masih harus diperas. Setelah semua proses itu usai, barulah dihasilkan sari pati buah kelapa yang kita kenal sebagai santan."

Begitu pula kehidupan, untuk menjadi orang yang hebat kita harus melalui proses jatuh bangun. Saat ujian datang silih berganti, jangan bersedih. Itu adalah bagian proses yang harus kita lalui agar dihasilkan kehidupan yang lebih bermutu. Kuat dan sabar saat menanggung derita adalah kunci menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Dari situ saya bisa mempunyai semangat baru dan berkeyakinan bahwa semua ini adalah proses. Semoga ini adalah yang terbaik buat saya. Semoga kegagalan ini adalah sebagai jembatan penghubung dalam mewujudkan impian yang lain yang lebih besar. Semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada kita semua dalam menghadapi cobaan hidup. Aamiin…!

Yuk saling ingat mengingatkan dalam hal kebaikan. ingatkan saya di